My books are like my future grayeard. Quiet and silent.

on
Monday, November 10, 2014
Kamu ada dalam doaku. Doa yang kupanjatkan dalam sunyi. Sebab tak seorang pun perlu tahu soal kamu. Soal masa lalu. Kamu ada dalam doaku karena hanya begitu saja yang kumampu. Kamu dan aku lebih baik sendiri, bukan? Jarak ini adalah apa yang kamu pilih. Kenapa menyesalinya kini?

Kamu tidak masuk dalam relung benci. Tidak pula masuk dalam relung rindu. Kamu adalah takdir. Takdir yang kujalani karena tak ada jalan lain. Kamu adalah kegetiran yang terpaksa aku kecap. Kamu adalah awal penderitaan jalan yang terpaksa aku jalani. Kamu adalah harapan yang berakhir bencana.
Terlepas dari kegetiran dan penderitaan itu, kamu adalah bagian dari takdirku. Untuk itu aku mengingatmu dalam doa sembunyi-sembunyi. Semoga kamu sehat, semoga kamu bahagia dengan pilihanmu, semoga kamu menjalani hidupmu sebaik-baiknya, semoga Tuhan selalu menempatkanmu dalam perlindungan-Nya.
Karena hanya itu yang terbaik yang aku bisa. Karena begitu satu-satunya cara yang tersisa. Barangkali, di masa depan yang lebih baik, aku bisa memberikan yang lebih baik. Barangkali.
Kamu tahu kamu adalah takdirku. Dan aku tidak bisa lari darimu.
Aku juga adalah takdirmu. Kamu juga tidak bisa lari.
Itu sebabnya…


kamu berusaha mencari keberadaanku, kan?



KOVER ANAK KE-6: MUSE

on
Saturday, October 11, 2014
Ada banyak hal yang perlu saya syukuri di tahun. Di tahun ini tiga novel saya sudah terbit :
1. X : Kenangan yang Berpulang (Februari, 2014)
2. QUEEN (Agustus, 2014)
3. ELIPSIS (September, 2014)

Dan mungkin akan menjadi 4 novel yang terbit di tahun ini. Saya mendapat kabar baik dari editor dan kover novel untuk anak ke-6 saya sudah keluar. Jadwal terbit kemungkinan bulan November. Semoga tidak ada halangan yang berarti. Berikut previewnya…


Blurbs…

Aku sahabat dari istrimu, tempat kau biasa mendiskusikan segala hal. Aku sahabat dari istrimu, tempat di mana kau selalu meminta nasihat dalam menghadapi kegilaan istrimu. Aku sahabat dari istrimu, dan aku jatuh cinta padamu.

Jatuh cinta pada Jonas adalah apa yang tidak pernah Renatha rencanakan. Namun begitulah adanya, ia jatuh cinta pada Jonas, suami dari Nadia – sahabatnya. Mulanya itu hanya sebuah rasa tanpa perlu mendapat pengakuan. Mulanya…

"Kau… mau sampai kapan kau akan lari, hm?“
“Kenapa tidak? Kalau perlu aku lari lagi sekarang. Aku akan pergi ke tempat di mana aku tidak akan menemukan satu orang pun yang mengetahui masa laluku. Terutama kamu! Adalah sebuah kesalahan mempercayaimu malam itu!“